Rabu, 12 Mei 2010

BERAWAL DARI MALAM "PELONCOAN"

Sekitar pkl 16.00WIB aku n temanku susan tiba dikampus m2m. Pandangan kami tertuju kedepan ruangan OSIS. Terlihat sekretaris OSIS sedang sibuk mengurus administrasi untuk Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS). Aku dan susan menghampirinya dan membantu menghitung uang yang berserekan dimeja "aku suka pekerjaan ini"
Arahan dari ketua osis untuk melaksanakan upacara pembukaan mulai membuat tempat ini agak lapang. Siswa kelas X dan XI yang tadinya mengantri mengurus administrasi mulai menuju lapangan upacara. Ketua osis menunjukku sebagai protokol upacara pembukaan LKS tersebut. Upacara dimulai, aku sedikit grogi karena pak ali terlalu dekat menyorotkan kameranya ke mukaku. Upacara lancar hingga do'a.
Kemudian senior mengarahkan juniornya menuju mesjid untuk solat maghrib dan yasinan. Sementara itu kami rapat menentukan posko pelantikan. Selesai rapat terdengar suara kendaraan yang masuk ke pekarangan m2m. Senior cewek berlarian keluar melihat siapa yang datang. Aku kaget melihat aksi mereka yang bisa dikatakan berlebihan.
Dari dalam aku mendengar obrolan mereka "ih...mas bams keren" senior yg lain menjawab "yg keren tu mobilnya, dia sih biasa aja. Sama hitam keg pak ali" seolah tak terima yg lain membela "emang adek tu cakep kog !". Aku baru mengerti siapa yg mereka bicarakan. Ternyata bani siswa kelas X. Cukup sering aku mendengar nama itu. Tapi aku tak tahu pasti orangnya. Akupun keluar dan bertanya kepada mereka "yang mana bani tu?". Seseorang menjawab "telat buk, bani nya udah masuk mesjid". Dalam hati aku bertanya "sebagus apa sih dia? Bagus mana dengan yaris merahnya?". Aku kembali masuk ke dalam, dan mereka masih melanjutkan obrolan mereka masih tentang brondong yang katanya seleb teratas di m2m.
***
pkl 01.00 dini hari senior membangunkan juniornya untuk segera berbaris di lapangan maka dimulailah aksi peloncoan. Para senior menyiram muka junior agar tidak ngantuk. Aku dan susan hanya melihat dari jauh, entah kenapa aku tidak ingin marah marah malam ini. Aku berfikir dengan memasang tampang sok manis banyak adik kelas yg bilang aku seram apalagi aku marah marah didepan mereka. Bisa jadi perawan tua aku ditakuti seluruh kaum adam.
Ada sekitar lima puluh orang yg akan dilantik malam ini. Tapi ibarat sebuah magnet, bani dikelilingi beberapa orang senior cewek yg sengaja cari muka. Ada lagi si nyonya sok galak. Cewek berkacamata itu membentak bentak bani bahkan memberikan hukuman agar bani mengantarkannya pulang besok pagi.
Setelah itu kami para senior menyebar ke posko yang telah ditentukan, untungnya aku dan susan satu posko jadi tidak terlalu bosan nantinya. Aku dan adli menyiapkan minuman khas malam LKS yakni kopi dicampur garam.
Dengan tidak sabar kami menanti junior kelompok pertama. Yola berkata "pokoknya ntar yg suapin bani, aku ya !" mela menjawab "iya,terserah yola aja". Susan merapatkan badannya kearah ku lalu berbisik "aku juga mau suapin bani" aku tersenyum sekaligus kaget mendengar pengakuan sahabatku itu. Ternyata cewek cantik ini juga suka sama bani. Cewek cantik,pintar,solehah suka sama cowok bertampang sengak lagak artis yang kalau jalan gak perna liat kebawah. Sungguh tak bisa dibayangkan. Kebetulan kelompok pertama yg tiba di posko kami yakni posko IPTEK adalah kelompok bani...
Aku sudah menyiapkan sebuah pertanyaan sederhana untuk semua juniorku.
"satu tambah satu berapa?"
aku yakin tidak ada yang bisa jawab !

Benar dugaan ku, Bani tak dapat menjawab. Dengan PD dia berkata "siap, dua kak" kemudian aku menjelaskan "satu laki-laki ditambah satu perempuan berapa?" salah seorang junior itu menjawab "siap, satu anak kak" . "ya benar, lalu kenapa Bani jawab dua?" . Seluruh junior itu tidak terima dengan pernyataan ku. Tapi mereka tak berani membantah. Kecuali Hedi, cowok manis berbody perfect ini yang kebetulan tanggal bulan tahun lahirnya sama dengan ku berani membantah "kak, dari SD sampai SMA aku belajar MTK satu tambah satu sama dengan dua". Aku tau hanya hedi yg berani membantah ku malam ini tapi dia tidak akan bisa menang. "nah itu dia pertanyaan nya satu tambah satu berapa ? Kalau satu tambah satu sama dengan baru hasilnya dua".
Aku senang sekali tak satupun dapat menjawab pertanyaan ku, bahkan yang juara umum sekalipun. Aku merasa menjadi manusia paling pintar malam ini.
**
Aku tidak tidur sedikitpun, terdengar azhan subuh dan kami menghentikan kegiatan untuk segera shalat. Selesai shalat aku dan susan harus segera pulang untuk bersiap-siap menuju kantor walikota karena ada acara PRAMUKA yang tidak dapat ditinggalkan.
Aku dan susan menuju parkiran motor. Aku tau tidak mudah menghidupkan motorku yg semalaman diguyur hujan sehingga mesinnya terlalu dingin pagi ini. Benar, motorku tidak mau hidup, malangnya lagi tak satupun orang berada didekat kami yang dapat dimintai bantuan. Satu-satunya orang terdekat adalah Bani. Aku ragu minta tolong padanya, jujur aku tidak yakin cowok bertampang sengak ini bisa mengengkol motor. "Kemana-mana membawa mobil mana mengerti masalah motor" pikirku.
Dengan terus berusaha menghidupkan motor, aku memperhatikan bani berbincang dengan temannya, hingga mereka menghampiri kami. Oh tidak,aku tau perasaan susan saat ini, dia bisa pingsan didekat Bani. "motornya gak bisa hidup ya kak?". Dengan bodoh Bani bertanya "ya ampun dek, udah tau pakek nanya, dari tadi kek bantuin" . "iya kak, biar aku coba". Aku pasrahkan motorku kepada Bani dan temannya. Lantas aku memperhatikan susan, dan aku yakin dia melupakan masalah yg akan timbul di kantor walikota apabila kami terlambat. Aku khawatir apabila susan lebih memilih tinggal di sekolah agar bisa berlama-lama disamping bani. Lamunanku terganggu oleh suatu pertanyaan yg membuatku sedikit kesal. "motornya ada minyak gak kak" dengan tampang tak bersalah Bani bertanya kepadaku. Ingin ku jambak rambutnya yg kusut itu, dasar tidak sopan. "kamu pikir kakak miskin, hah?". "Bukan gitu kak, kali aja lupa ngisi". Bani senyum padaku. Aku tau senyum nya seksi, tapi tidak untuk kali ini. Karena aku terlalu kesal.
Akhirnya cowok yg hoby nya senyum kepada setiap cewek ini berhasil menghidupkan motorku. Tak ingin berlama-lama, aku dan susan harus segera pergi, dan meninggalkan Bani, aku tau perasaan susan saat ini, tapi harus bagaimana lagi.
Ketika aku bersiap-siap menancapkan gas ku, Bani menahanku. "satu tambah satu berapa kak?". Aku senang membuat juniorku penasaran tapi aku tidak tega mengingat dia yang telah menolongku. "unlimited , alias tidak terbatas" . Bani makin bingung lalu bertanya lagi "kok bisa?". "lain kali kita bahas ya... Da..." akupun pergi....

BERAWAL DARI MALAM "PELONCOAN"